⛅ Urutan Marga Parna Dari Yang Tertua
Discovershort videos related to urutan member bts dari yang tertua on TikTok. Watch popular content from the following creators: Kim Seokjin(@iam.kimseokjinn), banana milk🥛🐰(@wlnsari46), ARMY(@sicomeell0), banana milk🥛🐰(@wlnsari46), Feli💜(@felicia.herianto) . Explore the latest videos from hashtags: #memberbtsyang, #arkisbetterthenrust .
Batakpediaorg- Untuk kamu orang Batak pasti familiar dengan marga Parna. Ya parna, merupakan akronim dari "Pinomparni nai Amabaton" yakni kumpulan
Suku batak memiliki marga sebagai identitas dan silsilah dari garis keturunan. Ini dia daftar marga batak tertinggi yang perlu anda ketahui. Masyarakat suku batak memiliki identitasnya tersendiri dalam bentuk marga. Biasanya, untuk marga ini ditempatkan pada nama belakang dari anak. Tentunya, untuk marga yang diberikan tersebut tidaklah sembarangan. Melainkan, merupakan identitas dari keturunan mereka.
Urutanini berdasarkan yang tertua: Simbolon Tinambunan Tumanggor/Tumangger Turuten Maharaja Pinayungan Nahampun Tamba ( Sitonggor ) Siallagan Turnip Tamba ( Lumban Tonga-tonga ) Sidabutar Sijabat> Dajawak Siadari Sidabalok Tamba ( Marhatiulubalang ) Siambaton Munte ( Lumban Tonga-Tonga ) Tamba ( Lumban Toruan/Rumaroha ) Rumahorbo Napitu Sitio
Satutulisan menyatakan bahwa Raja Naiambaton merupakan keturunan keenam dari Raja Batak, seperti berikut: Raja Batak memperanakkan Guru Tateabulan, memperanakkan Raja Isumbaon, memperanakkan Tuan Sorimangaraja, memperanakkan Raja Asiasi, memperanakkan Sangkaisomalindang, dan memperanakkan Raja Naiambaton.
Geologistrata di Salta (Argentina). Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta distribusi perlapisan tanah dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk menjelaskan sejarah Bumi.Dari hasil perbandingan atau korelasi antarlapisan yang berbeda dapat dikembangkan lebih lanjut studi mengenai litologi (litostratigrafi), kandungan fosil (biostratigrafi), dan umur
Manakahyang tertua Hinduisme (didirikan sekitar abad ke-15 - ke-5 SM) Yang pertama dan terpenting adalah kepercayaan pada Veda - empat teks yang disusun antara abad ke-15 dan ke-5 SM di anak benua India, dan kitab suci kepercayaan tertua - yang menjadikan Hinduisme tanpa keraguan agama tertua yang ada.
Telahdiuraikan di atas bahwa jumlah marga-marga dari Bangso Batak/Suku Batak yang merupakan keturunan Si Raja Batak sekitar hampir 500 marga dari Toba, Pakpak, Karo, Simalungun, dan Mandailing (termasuk Angkola). Jadi, berdasarkan uraian tadi, maka Tanah Toba, Tanah Pakpak, Tanah Karo, Tanah Simalungun, dan Tanah Mandailing sebelumnya kosong.
Dialahyang di tahun 1930-an menjadi anggota Pemuda GEMPAR (Gemblengan Pemuda PARTINDO), kadernya Bung Karno, seperti Asmara Hadi, Sukarni, Trimurti, Winoto Danuasmoro dan Sudiro. Saya adalah keturunan dari Kepala Marga yang turun-temurun. Jadi darah feodalistis-tanggung, feodalistis-kampung itu, tidak usah malu dibilang, kalau itu ada
VWrp92O. PARNA adalah singkatan dari Parsadaan Nai Ambaton lazim juga disebut sebagai Pomparan ni si Raja Naiambaton yaitu kumpulan marga yang merupakan keturunan dari Nai Ambaton. Siapakah Nai Ambaton ini? Untuk mengetahuinya mari kita melihat ke sejarah mula-mula Si Raja Raja Batak memiliki 3 orang anak laki-laki yaitu Guru Tateabulan, Raja Isumbaon dan Toga Laut. Guru Tateabulan memiliki 5 anak laki-laki dan juga 3 anak perempuan, yaitu Siboru Pareme, Siboru Anting Sabungan, Siboru Biding Laut. Raja Isumbaon memiliki 3 orang anak laki-laki yaitu Tuan Sorimangaraja, Raja Asi-asi dan Sangkar Somalidang. Baca Juga Untuk Kamu Pemuda Batak Bermarga Parna, Pasti Merasakan 5 Hal ini! Tuan Sorimangaraja kemudian memperistri 3 orang, yaitu 1 Siboru Anting Sabungan disebut juga Siboru Paromas 2 Siboru Biding Laut, adik Siboru Anting Sabungan 3 Siboru Sanggul Haomasan Anak pertama Tuan Sorimangaraja dari Siboru Anting Sabungan dinamai Si Ambaton atau Tuan Sorbadijulu. Dari sinilah nama Nai Ambaton berasal nai = ibu, Ambaton = nama anaknya, Nai Ambaton = ibunya si Ambaton. Konon Nai Ambaton ini berpesan kepada anaknya Si Ambaton untuk menjaga persatuan keturunannya. “Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada boru”. Kalimat ini sulit diterjemahkan secara tepat dalam bahasa Indonesia tetapi kira-kira maksudnya adalah bahwa semua keturunan Raja Naiambaton adalah satu putra-satu putri dianggap sebagai satu saudara. Begitu eratnya persaudaraan itu seolah-olah antar kakak dan adik kandung, meskipun hubungan darahnya sudah jauh. Karena dianggap sebagai satu saudara, putra-putri keturunan Nai Ambaton tidak boleh menikah satu dengan yang lain. Hingga hari ini, terasa canggung bahkan tabu untuk saling mengawini di dalam marga-marga Parna. Jika sampai ada yang menikah, bisa dipastikan pasangan ini akan menjadi bahan gunjingan dan cercaan. Kerap kali mereka dikucilkan –atau mengucilkan diri– dari acara-acara adat. Untuk mencegah perasaan senang telanjur timbul di antara dua muda-mudi yang pantang saling menikahi, disarankan untuk menanyakan marga segera setelah berkenalan. Menanyakan marga dan kampung asal ini merupakan satu topik “ice breaking” yang baku dalam percakapan dua orang Batak, baik sesama maupun lawan jenis. Semacam ritual untuk “positioning” atau “alignment.” Terkadang salah satu pihak menggunakan sub marga yang tidak umum dikenal sehingga tidak diketahui bahwa mereka memiliki hubungan kekerabatan. Teman, orang tua atau kerabat yang mengetahui hal ini berkewajiban untuk segera memberitahukan. Karena sudah menjadi norma yang dipahami bersama, orang yang ditegur pun tidak boleh marah kepada yang menegur. Dari situs marga-marga Parna dibagi menjadi 4 kelompok besar A. Dari Simbolon Tua 1. Simbolon 2. Tinambunan 3. Tumanggor 4. Maharaja 5. Turutan 6. Pinayungan 7. Nahampun B. Dari Tamba Tua 8. Tamba 9. Siallagan 10. Sidabutar 11. Sijabat 12. Siadari 13. Sidabalok no 10 no 13 disebut Si Opat Ama 14. Rumahorbo 15. Rea 16. Napitu 17. Siambaton C. Dari Saragi Tua 18. Saragi 19. Saragih 20. Simalango 21. Saing 22. Simarmata 23. Nadeak 24. Basirun 25. Bolahan 26. Akarbejadi 27. Kaban 28. Garingging 29. Jurung 30. Telun D. Dari Munte Tua 31. Munte 32. Sitanggang 33. Sigalingging 34. Siallagan 35. Manihuruk 36. Sidauruk 37. Turnip 38. Sitio 39. Tendang 40. Banuarea 41. Gaja 42. Berasa 43. Beringin 44. Boangmanalu 45. Bancin Catatan aku tidak sepakat kalau Sitio diletakkan di rumpun Munte Tua karena Rumahorbo-Napitu-Sitio adalah satu saudara sehingga semestinya Sitio berada di kelompok yang sama dengan Rumahorbo dan Napitu, yaitu sebagai bagian dari Tamba Tua. Di situs yang lain, disebutkan bahwa marga-marga Parna berjumlah 70 marga. Berikut adalah daftarnya sebanyak 68 marga saja, yang lainnya belum diketahui yang disusun secara alfabetikal, bukan berdasarkan urut-urutan kesenioran. 1. Bancin Sigalingging 2. Banurea Sigalingging 3. Boangmenalu Sigalingging 4. Brampu Sigalingging 5. Brasa Sigalingging 6. Bringin Sigalingging 7. Gaja Sigalingging 8. Dalimunthe 9. Garingging Sigalingging 10. Ginting Baho 11. Ginting Capa 12. Ginting Beras 13. Ginting Guruputih 14. Ginting Jadibata 15. Ginting Jawak 16. Ginting Manik 17. Ginting Munthe 18. Ginting Pase 19. Ginting Sinisuka 20. Ginting Sugihen 21. Ginting Tumangger 22. Haro 23. Kaban 24. Kombih Sigalingging 25. Maharaja 26. Manik Kecupak Sigalingging 27. Munte 28. Nadeak di pa lao 29. Nahampun 30. Napitu 31. Pasi 32. Pinayungan Sigalingging 33. Rumahorbo 34. Saing 35. Saraan Sigalingging 36. Saragih Dajawak 37. Saragih Damunte 38. Saragih Dasalak 39. Saragih Sumbayak 40. Saragih Siadari 41. Siallagan 42. Siambaton 43. Sidabalok 44. Sidabungke 45. Sidabutar 46. Saragih Sidauruk 47. Saragih Garingging 48. Saragih Sijabat 49. Simalango 50. Simanihuruk 51. Simarmata 52. Simbolon Altong 53. Simbolon Hapotan 54. Simbolon Pande 55. Simbolon Panihai 56. Simbolon Suhut Nihuta 57. Simbolon Tuan 58. Sitanggang Bau 59. Sitanggang Gusar 60. Sitanggang Lipan 61. Sitanggang Silo 62. Sitanggang Upar Par Rangin Na 8 Sigalingging 63. Sitio 64. Tamba 65. Tinambunan 66. Tumanggor 67. Turnip 68. Turuten
urutan marga parna dari yang tertua