🌝 Pertanyaan Tentang Kepribadian Muhammadiyah
Muhammadiyahyang ada sejak tahun 1912 telah menggarap dunia pendidikan, namun perumusan mengenai tujuan pendidikan yang spesifik baru disusun pada 1936. Pada mulanya tujuan pendidikan ini tampak dari ucapan K.H. Ahmad Dahlan: " Dadiji kjai sing kemajorean, adja kesel anggonu njambut gawe kanggo Muhammadiyah" ( Jadilah manusia yang maju
PadaMuktamar ke-37 muhammadiyah melahirkan kebijakan atau gerakan ''Muhammadiyahkan kembali Muhammadiyah'' melalui gerakan''Re-Tajdid'' (memperbarui kembali gerakan muhammadiyah melalui "tajdid" di bidang idiologi (keyakinan dan cita-cita hidup), garis pejuangan (khitah), amal usaha dan organisasi (Haedar Nashir, 1992 :30) dalam sidang tanwir tahun 1968, telah di setujui
Dalamhal ini Muhammadiyah telah memiliki tiga rumusan penting, yang diasumsikan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Pertama rumusan tentang Masailul Khamsah (Masalah Lima), kedua rumusan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (yang dikenal di kalangan warga Muhammadiyah dengan singkatan MKCH), dan ketiga rumusan tentang
SesungguhnyaKepribadian Muhammadiyah adalah sebuah rumusan yang menguraikan tentang jati diri, apa dan siapa itu muhammadiyah. KH. maka secara rinci permasalahan yang akan dirumuskan dalam bentuk pertanyaan akhir sebagai berikut: Sejarah perumusan Kepribadian Muhammadiyah.
Suaturumusan yang menjelaskan tentang jati diri apa dan siapa muhammadiyah yang dituangkan dalam suatu teks yang dikenal sebagai matan kepribadian muhammadiyah. Soal dan Kunci Jawaban PAT PAI Kelas 11 SMA Tahun 2020 K13 PDF Untuk mempersiapkan Penilaian Akhir Tahun PAT tahun pelajaran 20192020 RukimID dengan senang hati berbagi soal online dan
Dalammenjawab pertanyaan "Apakah Muhammadiyah itu?" dijelaskan dalam Kepribadian Muhammadiyah bahwa Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan gerakan Islam. Maksud gerakan itu ialah dakwah Islam dan amar ma'ruf nahi mungkar yang ditujukan kepada dua bidang : perseorangan dan masyarakat.
Didalam membantu mempersiapkan diri menghadapi pretest PPG Dalam Jabatan, berikut adalah contoh soal Kompetensi Kepribadian dan Sosial Pretest Program PPG Dalam Jabatan. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
Tanya jawab Asynchronous : Penugasan Kuliah [TM : 1x(2x50')] Praktikum [1x(1x170'] Tugas [BT : 1x(2x60')] [BM : 1x(2x60')] § Mencari referensi tentang kepribadian Muhammadiyah § Membuat ringkasan Kriteria: Sikap, Penguasaan dan ketrampilan Bentuk non-test: 7,14 § Menjelaskan urgensi proposal dalam kegiatan
Penelitianini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran mahasiswa yang ditinjau dari tipe kepribadian Hippocrates. Penelitian yang melibatkan mahasiswa semester IV Program Studi Pendidikan Matematika termasuk dalam jenis penelitian deskriptif. Penelitian diawali dengan pemberian tes kepribadian untuk memilih subjek penelitian. Berdasarkan hasil tes kepribadian tersebut siswa terbagi
xZtMRkS. 75% found this document useful 4 votes9K views3 pagesOriginal TitleCONTOH PERTANYAAN TENTANG KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAHCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?75% found this document useful 4 votes9K views3 pagesContoh Pertanyaan Tentang Kepribadian MuhammadiyahOriginal TitleCONTOH PERTANYAAN TENTANG KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAHJump to Page You are on page 1of 3Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Hallo selamat pagi , udah lama gak ngeblog lagi ini , hehe sebenarnya sih ini tugas dari dosen biar makalah yang kita buat gak sia-sia dan hanya jadi hiasan doank, maka disuruh share-lah ke blog sendiri , ya buat bermanfaat bagi yang membaca nya dan juga bisa buat referensi teman-teman. Pasti banyak dari kalian yang belum mengerti betul apa sih muhammadiyah itu?? banyak yang penasaran dan juga bingung untuk orang awam, sebenarnya saya juga termasuk kedalam orang awam itu pertamanya,hehe tapi sejak masuk kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang, banyak di ajarkan dan di tanamkan nilai-nilai kemuhammadiyahan pada diri saya, mulai dari aqidah, akhlak sampe semua deh.. lw mau bisa langsung search di om google ya ringkasan / sejarah muhammadiyah secara rinci. oh iya di post ku sebelumnya ada alasan-alasan mengambil study di muhammadiyah malang mohon di baca ya teman” promosi kok jadi arah pembicaraannya makin gak jelas ya, oke deh sekarang lanjut ke pokok materi kita pada kali ini saya dan teman yg buat makalah ini mau membagi makalah tentang KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH ini masuk ke bab IV di buku al-islam dan kemuhammadiyahan III, silahkan beli di UMM Store ya atau di masjid Ar-Fachrudin.. ok friends silahkan di baca untuk menambah pengetahuan.. 😀 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… 1 DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… 2 I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………… 3 LATAR BELAKANG ……………………………………………………………3 B. RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………. …5 II. PEMBAHASAN MATERI. Fungsi kepribadian Muhammadiyah …………………………….6 Isi Kepribadian Muhammadiyah ……………………………………..6 Penjelasan Kepribadian Muhammadiyah …………………………….9 Kepada siapa Kepribadian Muhammadiyah kita Pimpinkan/Berikan………17 Cara Memberikan atau Menentukan ……………………………………………17 III. PENUTUP a.. KESIMPULAN …………………………………………………………………….19 SARAN …………………………………………………………………….19 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….20 BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pendahuluan Tonggak berdirinya Muhammadiyah awalnya dimulai dari pembacaan kritis terhadap realitas di sekitar. Banyaknya ketidakadilan dan kebodohan serta pudarnya pemahaman terhadap Islam menggugah KH. Ahmad Dahlan untuk mengupayakan purifikasi dalam mempertahankan ortodoksi ajaran Islam dan berorientasi pada gerakan moral, dakwah, dan social. Hal ini ditunjukkan misi “amar ma’ruf nahi munkar” dan selalu berlandaskan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Di wilayah sosial, Muhammadiyah telah banyak berperan dalam kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan. Terbukti dengan didirikannya Rumah Sakit, sedangkan dalam konteks pembangunan pendidikan bangsa, Muhammadiyah mampu menunjukkan komitmennya sejak awal melalui pendidikan. Gerakan pendidikan yang dilakukan Muhammadiyah ialah wujud komitmen Muhammadiyah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan pencerahan mental kepada bangsa Indonesia. Secara leksikal, kepribadian’ berasal dari kata pribadi’ yang berarti manusia sebagai perseorangan. Kepribadian’ dengan imbuhan ke-an berarti sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan orang lain atau bangsa lain. Dengan demikian, yang dimaksud dengan Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambarkan hakikat Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal usaha dan perjuangannya, serta sifat-sifat yang dimilikinya. Sejarah perumusan Kepribadian Muhammadiyah Kepribadian Muhammadiyah adalah sebuah rumusan yang menguraikan tentang jati diri, apa dan siapa Muhammadiyah. Kemudian dituangkan dalam bentuk teks yang dikenal sebagai Matan Kepribadian Muhammadiyah. Adapun sejarah pembentukannya dijabarkan sebagai berikut. Kepribadian Muhammadiyah merupakan salah satu dari beberapa rumusan resmi persyarikatan yang disahkan oleh Muktamar Muhammadiyah ke-35 tahun 1962 di Jakarta, atau sering disebut dengan Muktamar setengah abad. Gagasan untuk merumuskan Kepribadian Muhammadiyah yaitu pada masa kepemimpinan Yunus Anis 1959-1960. Perumusan tersebut sesungguhnya tidak dapat dilepaskan dari keterkaitan dengan kondisi dan situasi Negara pada sekitar tahun 1962. Sebagaimana telah dimaklumi bersama bahwa sejak Dekrit 5 Juli 1959 hingga 11 Maret 1966 negara Indonesia memasuki jaman baru yang dikenal dengan jaman Demokrasi Terpimpin atau disebut juga jaman Nasakom. Satu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa sejak Presiden Soekarno mendengungkan untuk menerapkan Demokrasi Terpimpin dalam sistem kenegaraan, partai Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia PSI yang paling lantang menentangnya. Keduanya menentang karena beralasan bahwa Demokrasi Terpimpin akan dijadikan alat oleh Soekarno untuk memusatkan kekuasaan di tangannya. Sikap kedua partai tersebut membuat Soekarno kecewa dan marah. Kemarahan Sokarno dimanfaatkan oleh PKI dengan membujuk Soekarno untuk membubarkan partai tersebut yang berujung dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Presiden nomor 200 tahun 1960 yang intinya pemerintah membubarkan partai Masyumi secara menyeluruh. Masyumi adalah partai Islam yang lahir di Jogjakarta di Madrasah Mu’alimin Muhammadiyah, hasil dari kongres Umat Islam pada tanggal 7-8 November 1945. Masyumi dianggap sebagai satu-satunya partai politik bagi umat Islam. Andil Muhammadiyah dalam pendirian Masyumi cukup besar, di antara tokoh-tokoh Muhammadiyah yang memimpin Masyumi antara lain Ki Bagus Hadikusumo, KH. Fakih Usman, Prof. Kahar Muzakir, Prof. Hamka, HA. Malik Ahmad, dan sebagainya. Di tengah-tengah kegalauan setelah dibubarkannya Masyumi, pimpinan pusat Muhammadiyah menyelenggarakan kursus Pimpinan Pusat Muhammadiyah se-Indonesia yang berlangsung di Yogyakarta pada bulan Ramadhan 1381 H 1961 M. Di antara penceramah adalah KH. Fakih Usman. Beliau menyampaikan ceramahnya dengan judul “Apakah Muhammadiyah itu?”. Dalam makalahnya diuraikan dengan tepat tentang jati diri Muhammadiyah yang sebenarnya, menguraikan tentang hakikat apa dan siapa Muhammadiyah yang sesungguhnya. Respon atas ceramah KH. Fakih Usman tersebut, dibentuklah Tim Perumus “KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH” yang terdiri dari Prof. Dr. Hamka, KH. Wardan Diponingrat, H. Djarnawi Hadikusuma, HM. Djindar Tamimy, HM. Saleh Ibrahim, serta KH. Fakih Usman selaku narasumber. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu Apa Muhammadiyah itu ? Apa Kepribadian Muhammadiyah itu? BAB II PEMBAHASAN MATERI Fungsi kepribadian Muhammadiyah Penyusunan rumusan Kepribadian Muhammadiyah memiliki tujuan dan fungsi sebagai landasan, pedoman, dan pegangan setiap gerak langkah Muhammadiyah menuju cita-cita terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Sebagai landasan dan pedoman, maka Kepribadian Muhammadiyah memiliki fungsi lebih luas dalam setiap pribadi Muhammadiyah. Setiap amal dan aktivitas warga Muhammadiyah, baik secara individu maupun organisasi perlu didasarkan pada rumusan Kepribadian Muhammadiyah tersebut. Isi Kepribadian Muhammadiyah Matan atau teks Kepribadian Muhammadiyah dihasilkan dalam Muktamar Muhammadiyah ke-35 di Jakarta atau yang dikenal dengan Muktamar setengah abad. Isi dari “Matan Kepribadian Muhammadiyah” ini harus diketahui dan dipahami oleh setiap anggota persyarikatan Muhammadiyah. Adapun isi lengkapnya sebagai berikut Matan teks Kepribadian Muhammadiyah Apakah Muhammadiyah Itu ? Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan merupakan “Gerakan Islam”. Maksudnya dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar yang ditujukan kepada dua hal yaitu perseorangan dan masyarakat. Dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar pada bidang yang pertama atau perseorangan terbagi menjadi 2 yaitu Kepada yang telah Islam bersifat Tajdid Pembaruan. Artinya mengembalikan kepada ajaran Islam yang murni. Kepada yang belum Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Dasar Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan terwujudnya masyarakat utama, adil, dan makmur yang diridhoi Allah SWT dimana kesejahteraan, kebaikan, dan kebahagiaan luas merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip dalam muqadimah anggaran dasarnya, yaitu Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah SWT. Hidup manusia harus bermanfaat. Mematuhi ajaran-ajaran agama islam. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat. Ittiba’ kepada langkah perjuangan langkah nabi Muhammad SAW. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah Dengan memperhatikan dasar prinsip diatas, maka Muhammadiyah berpedoman “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segala bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhoi Allah SWT”. Artinya, setiap usaha dan aktivitas dalam Muhammadiyah perlu didasarkan pada niat untuk beribadah kepada Allah SWT. Kemudian niat itu dikuatkan dengan merujuk kepada ajaran Allah agar setiap usaha yang dilakukan mendapatkan ridho Allah SWT. Sifat Muhammadiyah Muhammadiyah memiliki sifat-sifat yang merupakan nilai-nilai dasar untuk melakukan gerakan. Untuk itu, setiap warga Muhammadiyah wajib memelihara sifat-sifatnya sebagaimana hasil Muktamar Muhammadiyah ke-35 di Jakarta tahun 1962. Adapun sifat-sifat Muhammadiyah sebagai berikut Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan. Mengingahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta dasar Negara yang sah. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam. Kerjasama dengan golongan agama Islam manapun dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain, sebagai pemelihara dan membangun Negara. Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana. Penjelasan Kepribadian Muhammadiyah Apakah Muhammadiyah Itu ? Pokok pembahasan pertama yang ditegaskan dalam kepribadian Muhammadiyah adalah berupa pertanyaan “Apakah Muhammadiyah Itu ?”. Pertanyaan itu sesungguhnya untuk mengungkapkan tentang hakikat apa dan siapa Muhammadiyah itu, atau mengungkapkan tentang jati diri Muhammadiyah yang sebenar-benarnya. Oleh karena itu, pertanyaan apakah Muhammadiyah itu dapat diganti dengan “Hakikat Muhammadiyah” Hakikat kepribadian Muhammadiyah Hakikat kepribadian Muhammadiyah adalah wajah dan wijhahnya persyarikatan Muhammadiyah. Wajah tersebut mencerminkan 3 predikat yang melekat kuat sebagai asy-syaksiyah atau jati dirinya secara utuh. 3 predikat yang dimaksud adalah Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah, dan tajdid. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam Muhammadiyah sebagai gerakan Islam didasarkan pada segi asas aqidah perjuangan Muhammadiyah. Muhammadiyah menjadikan dinul Islam sebagai subjek sumber nilai dan sumber objek sumber konsep perjuangannya. Sebagai sumber subjek ialah bahwa semua kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah selalu digerakkan oleh ruh Al-Islam. Sebagai sumber objek ialah semua kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah dimaksudkan untuk “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Allah SWT”. Sebagai sumber nilai dan konsep dinul islam tidak bisa dipisahkan dari perjuangan Muhammadiyah. Islam telah menjadi “sibghah” yang mendasari, menjiwai, dan mewarnai gerakan Muhammadiyah. Tidak diragukan bahwa eksistensi dan esensi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, bukan gerakan social-kemasyarakatan semata. Gerakan kemasyarakatannya hanyalah bagian atau fungsi tranformasi dari gerakan Islam. Kondisi sosio-historis berdirinya Muhammadiyah tidak lain karena diilhami, dimotivasi, dan disemangati oleh ajaran-ajaran al-Qur’an. Motif gerakannya tidak lain kecuali semata-mata untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran islam dalam kehidupan nyata. Gerakannya hendak berusaha menampilkan wajah islam dalam dinamika hidup, yang dapat dihayati, dirasakan, dan dinikmati oleh manusia sebagai rahmatan lil alamin. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah Ciri kedua dari gerakan Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah Islam , amar makruf nahi munkar. Ciri yang kedua ini telah muncul sejak dari kelahirannya dan tetap melekat tak terpisahkan dalam jati diri Muhammadiyah. Hal ini diakui oleh beberapa pihak yang menyatakan bahwa Muhammadiyah terlihat sebagai pergerakan dakwah yang menekankan pengajaran serta pendalaman nilai-nilai dan memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap penetrasi misi Kristen di Indonesia. Secara istilah terminologi berarti penyampaian Islam kepada manusia, baik secara lisan,tulisan ,ataupun lukisan. Sedangkan secara istilah, setidaknya ada beberapa batasan atau definisi sebagai berikut Segala Aktivitas dan usaha untuk mengubah satu situasi tertentu kearah lain yang lebih baik, sesuai dengan ajaran islam. Usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat konsepsi islam tentang pandangan dan tujuan hidup di dunia ini, yang meliputi amar ma’ruf dan nahi munkar, dengan berbagai media dan cara yang baik dan membimbing mengamalkannya dalam perikehidupan perorangan , keluarga usrah, masyarakat dan bernegara. Mengajak dan menyeru manuasia atau masyarakat kepada ajaran islam, dengan memberikan pengertian dan kesadaran akan kebenaran ajaran-ajaran islam sehingga manusia atau masyarakat dapat menginsafi akan kebaikan, kelebihan , dan keutamaan islam bagi pembentukan pribadi yang utama, dan bagi mengatur ketertiban hidup bermasyarakat, dalam segala aspek kehidupan, seperti bidang iktiqad , ibadah, akhlak, kebudayaan , pendidikanm-pengajaran, ilmu pengetahuan, social, ekonomi, juga dalam bidang kenegaraan-politik dan sebagainya. Tujuan dakwah islamiyah secara proposional meliputi tiga sasaran , yaitu Agar umat manusia menyembah kepada Allah , tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan tidak akan menyembah tuhan selain Allah semata-mata. Agar umat manusia bersedia menerima islam sebagai agamanya, memurniakan keyakinannya, hanya mengakui Allah sebagai tuhannya, membersihkan jiwanya dari penyakit nifaq kemunafikan dan selalu menjaga amal perbuatannya agar tidak bertentangan dengan ajaran agama yang dianutnya. Dakwah ditujukan untuk merubah system pemerintahan yang zalim ke pemerintahan islam. Objek yang dijadikan sasaran dakwah mad’u Muhammadiyah ada dua macam, yaitu Orang yang belum islam umat dakwah Dakwah kepada orang yang belum islam adalah ajakan, seruan , dan panggilan yang sifatnya menggembirakan dan menyenangkan tabsyir. Caranya adalah dengan tidak ada paksaan masuk itu sendiri. Orang yang sudah Islam umat ijabi Sifat dakwah yang dilakukan kepada orang yang sudah islam bukan lagi bersifat ajakan untuk menerima islam sebagai agamanya, tetapi bersifat tajdid dalam arti pemurnian purifikasi dan dapat juga berarti pembaruan reformasi. Muhammadiyah sebagai gerakan Tajdid Ciri ketiga yang melekat pada persyarikatan Muhammadiyah adalah sebagai gerakan tajdid atau gerakan reformasi. Menurut paham Muhammadiyah, Tajdid mempunyai dua pengertian. Pertama, mengandung pengertian purifikasi dan reformasi ; yaitu, pembaruan dalam pemahaman dan pengalaman ajaran islam kearah keaslian dan kemurniaannya sesuai dengan al-Qur’an dan al-Sunnah al-Maqbulah. Dalam pengertian pertama ini diterapkan pada bidang akidah dan ibadah mahdah. Kedua, mengandung pengertian modernisasi atau dinamisasi pengembangan dalam pemahaman dan pengalaman ajaran islam sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan masyarakat. Pengertian kedua diterapkan pada masalah mu’amalah duniawiyah. Tajdid dalam pengertian ini sangat diperlukan, terutama setelah memasuki era globalisasi, karena pada era ini bangsa-bangsa di dunia mengalami hubungan antarbudaya yang sangat kompleks. Sebagai gerakan tajdid, Muhammadiyah telah melahirkan berbagai prestasi yang mengagumkan. Diantaranya adalah Membersihkan Islam dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan islam Reformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern Reformulasi ajaran Islam dan pendidikan Islam Mempertahankan islam dari pengaruh dan serangan orang diluar Islam. Dasar Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah Dalam perjuangan melaksanakan usaha menuju tujuan terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah SWT di mana kemakmuran dan kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas merata, persyarikatan Muhammadiyah mendasarkan segala langkah, gerak dan amal usaha diatas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah. Hidup manusia harus berdasarkan tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah semata-mata Hidup Manusia Bermasyarakat Menegakkan ajaran islam dengan keyakinan bahwa ajaran islam adalah satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam dalam masyarakat adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah dan berbuat Ihsan dan Islah kepada kemanusiaan. Ittiba’ kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad SAW Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah Dari segi taktik perjuangan sering orang berpendirian bahwa tidak mengapa kita bertindak menyalahi peraturan bahkan tidak mengapa bertindak sesuai dengan ajaran islam, asal dengan maksud untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Kadang-kadang sampai orang berpendapat bahwa tiada celanya berbuat sesuatu yang menyeleweng dari hokum agama, asal hanya untuk siasat belaka. Dalam Muhammadiyah hal ini tidak boleh terjadi. Hukum dan ajaran agama islam wajib dipegang teguh dan di junjung tinggi. Tujuan yang baik harus dicapai dengan cara yang baik pula. Cita-cita yang diridhoi Allah harus dicapai dengan cara serta usaha yang diridhoi Allah SWT. Muhammadiyah berjuang tidak sekedar mencari berhasilnya tujuan semata-mata, tetapi disamping itu juga dengan maksud beribadah, berbakti kepada Allah dan berjasa kepada kemanusiaan. Muhammadiyah berjuang dengan keyakinan bahwa kemenangan ada di tangan Allah, dan tiu akan di anugerahkan kepada siapa yang bersungguh-sungguh berjuang dengan cara yang adil dan jujur. Sifat Muhammadiyah a.“Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan”. Dengan sifat ini Muhammadiyah tidak boleh mencela dan mendengki golongan lain. Sebaliknya Muhammadiyah harus tabah menghadapi celaan dan kedengkian golongan lain tanpa mengabaikan hak untuk membela diri kalau perlu dan itu pun harus dilakukan secara baik tanpa dipengaruhi perasaan aneh . “Memperbanyak kawan dari mengamalkan Ukhuwah Islamiyah”. Setiap warga Muhammadiyah- siapapun orangnya- termasuk para pemimpin dan da’inya harus memegang teguh sifat ini. Dalam Rangka untuk “memperbanyak kawan dan mengamalkan Ukhuwah Islamiyah”, Inilah pada umumnya ceramah atau kegiatan dakwah lainnya yang dilancarkan oleh dai-da’I Muhammadiyah memakai gaya “sejuk penuh senyum’ bukan dakwah yang agitatif menebar kebencian ke sana ke mari. “Lapang Dada, Luas Pandang dengan Memegang Teguh Ajaran Islam” Lapang dada atau toleransi adalah satu keharusan bagi siapapun yang hidup dalam masyarakat, apalagi hidup dalam masyarakat yang majemuk seperti masyarakat Indonesia. Namun dalam berlapang dada kita tidak boleh kehilangan identitas sebagai warga Muhammadiyah yang harus tetap memegang teguh ajaran islam. Dengan demikian, bebas tetapi tetap terkendali. Bersifat Keagamaan dan Kemasyarakatan”, Sifat ini merupakan sifat Muhammadiyah sejak lahir , yang tidak mungkin terlepas dari jiwa dan raga Muhammadiyah, karena Muhammadiyah sejak lahir mengemban misi agama, sedang agama diturunkan oleh Allah melalui para Nabi-Nya untuk masyarakat, yakni untuk memperbaiki masyarakat. Masyarakat “lahan” bagi segala aktivitas perjuangan Muhammadiyah. “Mengindahkan segala Hukum, Undang-undang serta dan falsafah Negara yang sah” Muhammadiyah sebagai satu organisasi mempunyai sejumlah anggota. ”Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik” Salah satu kewajiban tiap muslim ialah beramar ma’ruf dan bernahi munkar, yakni menyuruh berbuat baik dan mencegah kemungkaran. Tanda adanya amar ma’ruf dan nahi munkar kebaikan tidak akan dapat ditegakkan, dan kejahatan tidak akan diberantas. “Aktif dalam Perkembangan Masyarakat dengan maksud Ishlah dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam” kapan pun dan dimanapun Muhammadiyah memang harus selalu aktif dalam perkembangan masyarakat, sebab tanpa begitu, Muhammadiyah akan kehilangan peran dan ketinggalan sejarah, Muhammadiyah adalah kekuatan ishlah dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam. “Kerjasama dengan golongan lain mana pun, dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan Ajaran Islam serta membela kepentingannya” Menyiarkan Islam, mengamalkan dan mengamalkan dan membela kepentingan islam, bukan hanya tugas Muhammadiyah perlu menjalin kerjasama dengan semua golongan umat islam. Tanpa Kerjasama ini, tidak mudah kita melaksanakan tugas yang berat ini. “Membantu Pemerintah serta kerjasama dengan golongan lain dalam memelihara Negara dan membangunnya, untuk mencapai Masyarakat yang adil dan Makmur yang Diridhoi” . Adalah suatu keharusan dijalinnya kerjasama di antara semua unsure pemilik Negara, untuk membangun Negara dan bangsa menuju tercapainya masyarakat yang adil dan makmur yg di ridhoi Allah. “Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar, dengan bijaksana” dengan sifat tersebut , Muhammadiyah tidak senang melihat sesuatu yang tidak semestinya, dan ingin mengubahnya dengan yang lebih tepat dan lebih baik, meskipun mengenai dirinya sendiri. Jadi Muhammdiyah tidak tinggal diam saja dan taqlid. Tetapi koreksi pada diri sendiri dan keluar ini tidak boleh dilakukan dengan sembarangan, melainkan harus dengan adil dan bijaksana. Kepada Siapa Kepribadian Muhammadiyah kita Pimpinkan/ Berikan Seperti telah kita uraikan diatas, bahwa kepribadian Muhammadiyah ini pada dasarnya adalah memberikan pengertian dan kesadaran kepada warga kita , agar mereka itu tahu tugas kewajibannya, tahu sandaran atau dasar-dasar beramal-usahanya , juga tahu sifat-sifat atau bentuk/ irama bagaimana mereka bertindak /bersikap pada saat melaksanakan kewajibannya. Cara Memberikan atau Menentukan Tidak ada cara lain dalam memberikan atau menentukan Kepribadian Muhammadiyah ini, Kecuali harus dengan teori dan praktik penanaman, pengertian dan pelaksanaan. Penandaan atau pendalaman pengertian tentang da’wah dan bertabligh. Menggembirakan dan memantapkan tugas berda’wah. Tidak merasa rendah diri dalam menjalankan da’wah , namun tidak memandang rendah kepada yang bertugas dalam lapangan lainya politik, ekonomi, seni-budaya, dan lain-lain Keadaan mereka –pra warga –hendaklah ditugaskan dengan tugas yang tentu-tentu, bukan dengan hanya sukarela. Bila perlu dilakukan dengan suatu ikatan, misalnya dengan perjanjian dengan bai’at dan lain-lain. Sesuai dengan masa itu, perlu dilakukan dengan musyawarah yang sifatnya mengevaluasi tugas-tugas itu. Sesuai dengan suasana sekarang , perlu pula dilakukan dengan formalitas yang menarik, yang tidak melanggar hukum-hukum agama dan juga dengan memberikan bantuan logistik. Pimpinan Cabang, Ranting Bersama-sama dengan aggota-anggotanya memusyawarahkan sasaran-sasaran yang di tuju, bahan-bahan yang perlu di bawakan dan membagi petugas-petugas sesuai dengan kemampuan dan sasarannya. Pada Musyawarah yang melakukan evaluasi , sekaligus dapat di tambahkan bahan-bahan atau bekal yang di perlukan, yang akan di bagikan kepada warga selaku muballigh dan muballighot. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Muhammadiyah hadir dengan kepribadiannya yaitu gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar, dan gerakan tajdid. Inilah yang menjadi kepribadian Muhammadiyah. Dengan melaksanakan Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, yaitu “Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya, harus berpedoman “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai Allah” SARAN Setelah membaca makalah karya tulis ilmiah ini diharapkan para pembaca agar dapat memahami bagaimana Kepribadian Muhammadiyah itu. Selain itu diharapkan pembaca dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam makalah ini dalam penulisan karya ilmiah ataupun sejenisnya. DAFTAR PUSTAKA Tim Dosen Agama Islam FAI UMM . editor syaiful amin .2012. Al Islam Kemuhammadiyahann III . Edisi Revisi. Malang UMM Press penyusun by Kelompok IV – Fariez me , Nur Sahih Mahir, dan Ilham Setya Irawan.
1. Persyarikatan Muhammadiyah sebagai suatu gerakan sangat mudah dikenal, karena mempunyai ciri/identitas yang khusus. Sebutkan ciri-ciri atau identitas khusus tersebut! Jawaban Ciri/identitas khusus gerakan Muhammadiyah yaitu Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, gerakan da'wah amar ma'ruf nahi munkar, dan gerakan tajdid yang bersumber pada al-Quran dan as-Sunnah as-Shahihah al-Maqbuulah, Muhammadiyah juga merupakan gerakan yang bertaraf nasional bahkan Internasional yakni dengan banyaknya berdiri cabang-cabang istimewa Muhammadiyah di luar negeri. 2. Jelaskan mengapa Muhammadiyah disebut dan dikenal sebagai Gerakan Islam dan Dakwah Islam! Jawaban Muhammadiyah dikenal sebagai Gerakan Islam dan Dakwah Islam karena mendasarkan perjuangannya pada ajaran Islam. 3. Jelaskan pengertian Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam! Jawaban Muhammadiyah dalam melaksanakan dan memperjuangkan keyakinan dan cita-cita hidupnya selalu mendasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam, dan Muhammadiyah mempunyai keyakinan bahwa hanya Islam yang dapat mengatur tata kehidupan manusia yang membawa kesejahteraan hidup baik di dunia maupun di akhirat. 4. Sebutkan dalil Naqli yang menjadi dasar keyakinan Muhammadiyah bahwa hanya Islam satu-satunya Agama yang benar dan yang boleh dijadikan Agama! Jawaban Firman Allah 'Azza wa Jalla إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الإِسْلاَم “Sesungguhnya agama yang diridhoi di sisi Allah hanyalah Islam.” [Ali Imron 19] وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ “Dan barangsiapa yang mencari selain Islam sebagai agama, maka tidak akan diterima dari padanya, dan ia di akhirat kelak termasuk orang-orang yang merugi.” Ali Imron 85.” 5. Sebutkan maksud dan tujuan Muhammadiyah! Jawaban Maksud dan tujuan Muhammadiyah yaitu "menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya" 6. Bagaimana cara Muhammadiyah meraih maksud dan tujuannya? Jawaban Untuk meraih maksud dan tujuan ini, Muhammadiyah bergerak mengamalkan ajaran Islam dengan sungguh-sungguh. Amalan perorangan maupun amal kolektif/jama'ah/dalam organisasi, semuanya dikerjakan dengan sungguh-sungguh. 7. Sebutkan dalil Naqli yang menjadi dasar Muhammadiyah menempatkan dirinya sebagai Gerakan Dakwah! Jawaban Yaitu firman Allah 'Azza wa Jalla وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung". QS. Ali Imran 104 Dan sabda Nabi Muhammad Shalallahu'Alaihi wa Sallam بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” HR. Bukhari 8. Bagaimana cara Muhammadiyah menyampaikan Da'wah? Jawaban Muhammadiyah berdakwah sesuai dengan cara yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, yaitu berdakwah dengan hikmah dan mauidhah hasanah serta berdebat/berdiskusi dengan cara yang baik. ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ "Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk". QS. An-Nahl 125 9. Jelaskan pengertian umat ijabah dan umat da'wah! Jawaban a. Ummat Ijabah adalah da'wah kepada orang yang telah Islam. Da'wah ini bersifat pembaruan tajdid sesuai dengan sumber asilnya yaitu Al-Quran dan As-Sunnah. b. Ummat Da'wah yaitu da'wah kepada orang-orang yang belum Islam. Da'wah ini bersifat ajakan dan bimbingan yang bersifat mendidik agar mendekat pada Islam, mendengar, mempelajari kemudian masuk Islam. 10. Jelaskan pengertian Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid Tajdid yang dimaksud dalam gerakan Muhammadiyah adalah memperbarui cara berpikir sesuai dengan perkembangan dan perubahan zaman. Bukan pembaruan ajaran Islam, tetapi memperbarui cara berpikir umat Islam. Tajdid juga berarti membersihkan ajaran Islam dari campur aduknya dengan ajaran-ajaran yang bukan Islam. Mengembalikan ajaran Islam kepada sumbernya yang asli Al-Qur’an dan As-Sunnah. 11. Sebutkan ayat Al-Quran yang menjadi pijakan Muhammadiyah untuk selalu berorientasi kepada pembaharuan dalam segala bidang sesuai dengan kemajuan zaman dengan tidak meninggalkan prinsip Islam. Jawaban Yaitu Allah firman dalam QS. Ar-Ra'd ayat 11 إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” [Ar-Ra’d/1311]. 12. Jelaskan secara ringkas Muhammadiyah sebagai Gerakan Nasional! Jawaban Selain sebagai gerakan dakwah Islam dan tajdid, dalam sejarahnya Muhammadiyah telah membuktikan dirinya sebagai Gerakan Nasional yang ikut mencerdaskan bangsa dan berperan dalam mengantar Indonesia meraih kemerdekaan dari para penjajah. Banyak tokoh-tokoh Muhammadiyah yang menjadi tokoh pergerakan yang bersifat nasionalme dan membuktikan diri mereka sebagai pahlawan bangsa yang kekeuh tidak mau menjual bangsa dan rakyatnya kepada para penjajah meskipun penjara dan kematian taruhannya. 13. Sebutkan tokoh-tokoh Muhammadiyah yang berperan besar dalam pergerakan yang bersifat nasionalisme! Jawaban Beberapa diantaranya yaitu Ki Bagus Hadi Kusumo, Mas Mansur, Jenderal Sudirman, Kasman Singodimeja dan Buya HAMKA. 14. Sebutkan tokoh-tokoh Muhammadiyah yang diangkat sebagai Pahlawan Nasional! Jawaban Tokoh-tokoh Muhammadiyah yang diangkat sebagai Pahlawan Nasional adalah - KH. Ahmad Dahlan - Siti Walidah Nyai Dahlan/Istri KH. Ahmad Dahlan - Prof. KH. Kahar Muzakir Termasuk Penandatangan Piagam Jakarta - Mulyadi Djoyomartono Menteri Sosial RI Pertama - KH. Mas Mansur - Prof. DR. Haji Abdul Malik Karim Amrullah/HAMKA Ketua MUI pertama 15. Sebagai pelajar Muhammadiyah bagaimanakah cara membiasakan diri berperilaku "Amar Ma'ruf Nahi Munkar" terhadap diri sendiri? Jawaban Melakukan amar ma'ruf terhadap diri sendiri berarti harus berinisiatif, aktif serta kreatif beramal shalih yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Melakukan nahi munkar terhadap diri sendiri berarti harus mengekang diri dari berbuat munkar atau keji dan tercela, seperti malas, marah, iri dengki, dendam, putus harapan, pembolos, dan lain-lain. Hindari perilaku tercela ini, buang jauh-jauh, jangan menggosip, bersangka buruk suu-ud dhon dan lain-lain. 16. Setiap muslim dan muslimah hendaknya membiasakan diri beramar ma'ruf nahi munkar terhadap sesama. Sebutkan contohnya masing-masing! Jawaban - Contoh amar ma'ruf terhadap sesama mengajak belajar bersama, menagajak shalat berjamaah, mengajak disiplin berangkat sekolah, mengajak masuk kelas tepat waktu, dan lain-lain. - Contoh nahi munkar terhadap sesama mengajak menghindari perilaku tercela, mencegah teman yang membully teman lainnya, mencegah perjudian, mencegah teman yang mau bolos sekolah, dan lain-lain.
pertanyaan tentang kepribadian muhammadiyah